Sabtu, 24 November 2018

Tingkatan Bodhisattva


Mengenal Istilah Dharma
Tingkatan Bodhisattva  

Tingkatan Bodhisattva merupakan tahapan pelatihan diri yang dilalui praktisi Mahayana, jumlahnya ada 52 tingkatan. Oleh karena Mazhab Mahayana terbagi atas beberapa aliran, sehingga setiap aliran dengan berpedoman pada sutra pegangan masing-masing, lalu membagi tingkatan Bodhisattva menurut versi tersendiri. Meskipun tidak sama, namun tidak jauh bedanya.

Yang dimaksud 52 tingkatan Bodhisattva adalah kita melatih Jalan Bodhisattva ada 52 tingkatan, yakni :
-        Sepuluh tingkatan Keyakinan  十信
-        Sepuluh tingkatan Kediaman 十住
-        Sepuluh tingkatan Pelaksanaan 十行
-        Sepuluh tingkatan Pelimpahan Jasa 十回向
-        Sepuluh tingkatan Bhumi (Dasa-bhumi) 十地
-        Calon Buddha 等觉
-        Buddha 妙觉
Jumlahnya adalah 52 tingkatan

Di dalam Avatamsaka Sutra tercantum istilah “41 tingkatan Bodhisattva Dharmakaya”, yang dihitung dari Sepuluh tingkatan Kediaman (十住) hingga Calon Buddha (等觉), jumlahnya adalah 41 tingkatan. Oleh karena Bodhisattva Dharmakaya adalah Bodhisattva yang berada di atas Sepuluh tingkatan Keyakinan (十信).

Jadi 41 tingkatan Bodhisattva Dharmakaya adalah :
-        Sepuluh tingkatan Kediaman 十住
-        Sepuluh tingkatan Pelaksanaan 十行
-        Sepuluh tingkatan Pelimpahan Jasa 十回向
-        Sepuluh tingkatan Bhumi (Dasa-bhumi) 十地
-        Calon Buddha 等觉
Jumlahnya adalah 41 tingkatan.

Untuk lebih jelasnya mari kita baca petikan Ceramah Master Chin Kung sebagai berikut :
1.  Di dalam Avatamsaka Sutra sering disebutkan istilah 41 tingkatan Bodhisattva Dharmakaya, pembagian ini berdasarkan tebal tipisnya tabiat yang dimiliki.

2. Buddha Sakyamuni menyampaikan pada kita, meskipun Bodhisattva Dharmakaya telah berhasil mewujudkan tidak timbul niat pikiran lagi, tetapi tabiatnya masih ada, dapat dilihat bahwa tabiat itu tidak mudah dilenyapkan.

3. Praktisi senior jaman dulu menggunakan guci arak sebagai perumpamaan, agar kita memahami apa yang dimaksud dengan tabiat. Guci arak dibuka tutupnya lalu isinya dituang keluar, lalu dilap dengan kain sampai bersih, sampai setetes pun tak bersisa lagi. Coba dicium, bau arak masih tetap ada, bau arak inilah yang dimaksud sebagai tabiat. Lantas adakah cara untuk menghapusnya? Bagaimanapun anda mengelapnya, tetap saja baunya masih ada.

4. Guci arak itu kita buka tutupnya, lalu diamkan di tempat tersebut selama 3 bulan, setelah itu coba cium, baunya tidak ada lagi. Kalau araknya beraroma kuat, mungkin butuh waktu setengah tahun, barulah baunya hilang.

5. Bagaimana cara Bodhisattva Dharmakaya menghapus tabiat? Yakni seperti perumpamaan di atas, membiarkan guci arak terbuka tutupnya dan diamkan hingga berbulan-bulan, tidak menghiraukannya, lama kelamaan bau arak (tabiat) akan hilang dengan sendirinya. Jadi bukan dengan tekanan atau paksaan untuk menyingkirkan tabiat.

6. Cara melatih diri Bodhisattva Dharmakaya dan kita (orang awam) tidaklah sama, kita melatih diri harus tekun dan maju tanpa gentar, sedangkan cara Mereka menyingkirkan tabiat malah tidak perlu menggunakan tekanan atau paksaan. Bagaimana caranya? Yakni menuruti apa adanya (biarkan segala sesuatu terjadi secara alamiah), tidak boleh ada sebersit niat pikiran atau kehendak. Apabila timbul sebersit niat pikiran, maka dia akan jatuh kembali ke Dasa Dharmadhatu, jadi jalan satu-satunya adalah tidak menghiraukannya.

7. Buddha Sakyamuni membagi 41 tingkatan Bodhisattva Dharmakaya berdasarkan kental hambarnya tabiat yang dimiliki. Tabiat ini telah dipelihara sejak kalpa tanpa awal, jadi tidak mudah dilenyapkan. Butuh waktu berapa lama barulah tabiat dikikis hingga bersih? Tiga Asamkhyeya-kalpa besar.

8. Maka itu Avatamsaka Sutra membagi 41 tingkatan Bodhisattva sebagai Sepuluh tingkatan Kediaman, Sepuluh tingkatan Pelaksanaan, Sepuluh tingkatan Pelimpahan Jasa, Sepuluh tingkatan Bhumi dan Calon Buddha. Semakin ke atas semakin hambar aroma tabiatnya, sampai pada tingkatan Calon Buddha aroma tabiatnya sudah tersisa secuil, sampai pada tingkatan Buddha, sudah tidak ada sama sekali. Inilah yang disebut Buddha yang sempurna.




法身菩薩怎樣把習氣消除


1 《華嚴經》上常提到四十一位法身大士,這是佛以方便法跟我們說的。這四十一個階級,從哪裡分?從習氣的厚薄。
2 佛告訴我們,這些法身菩薩雖然做到不起心、不動念,但是無始無明的習氣在,可見這個習氣不好斷。
3 習氣不好懂,古大德用酒瓶來比喻,讓我們體會到什麼叫習氣。酒瓶是盛酒的,把酒倒掉,用乾布去擦乾淨,確實一滴都沒有,聞聞還有味道,那個味道就叫習氣。有沒有辦法除?除不掉,怎麼擦,聞起來還有味道。
4 我們打開一瓶酒,放在那個地方,大概三個月,不去理它,聞聞看,味道可能就沒有了。如果是烈酒,酒精重的,可能半年之後你再聞聞,這味道自然沒有了。
5 法身菩薩怎樣把這個習氣消除?放在那裡不要去理它,時間久了自然沒有,佛門裡頭常說「此處用不得力」,就是這個意思。
6 法身菩薩修行跟我們不一樣,我們修行要勇猛精進,他們修行此處用不得力。怎麼修?完全是隨順自然,不能有一個念頭。如果起一個念頭,他就又墮落到十法界,一修馬上就墮落,所以沒有法子修,就是不理它。
7 佛把法身大士習氣的濃淡分為四十一個階級,叫四十一品。這個習氣是無始無明煩惱的習氣,可不好斷。需要多長的時間,這個煩惱習氣才能斷盡?世尊在經上常講,三大阿僧祇劫。
8 所以要知道,《華嚴經》上講的四十一個階級,十住、十行、十回向、十地、等覺,就是講無明習氣的厚薄,愈往上面去愈淡,到等覺還有一點點,到妙覺完全沒有了。習氣統統沒有,這就叫究竟圓滿佛。