Jumat, 11 Desember 2015

Panca kasayah (Lima Kekeruhan)


Mengenal Istilah Dharma
Panca kasayah (Lima Kekeruhan)

Yang dimaksud Lima Kekeruhan (Panca kasayah) adalah :

(1) Kekeruhan Kalpa

Yang pertama adalah Kekeruhan Kalpa. “Kalpa” adalah era atau jaman, “kekeruhan” adalah pencemaran batin. Kita merasakan dengan jelas dampak dari pencemaran lingkungan. Pakar lingkungan telah memberikan peringatan keras bahwa apabila pencemaran ini tidak segera diatasi, 50 tahun kemudian bumi ini tidak layak huni lagi.

Hari ini sebagian orang meneliti tentang masalah pencemaran lingkungan dan daur ulang, hasilnya takkan terlalu besar. Buddha Sakyamuni membabarkan : Lingkungan berubah mengikuti perubahan hati manusia. Hati suci barulah lingkungan jadi suci. 

Masyarakat sekarang ini, hati manusia yang tercemar, pola pikir yang tercemar, pandangan dan pemahaman yang tercemar, semangat juga tercemar, andaikata bukan memulainya dari mensucikan hati, maka tiada gunanya. 

Master Yin Guang saat berusia lanjut mengadakan satu kali upacara kebaktian di Shanghai yakni “Upacara kebaktian melindungi negara dan melenyapkan bencana”, selama 7 hari, pada hari terakhir mengadakan Visudhi Trisarana dan pengambilan Lima Sila (Pancasila Buddhis), pada saat itu ada seorang murid yang mencatat ceramah beliau dan dijadikan sebuah buku. 

Master Yin Guang menggalakkan sila tidak membunuh, bervegetarian, melafal Amituofo, bukan hanya dapat melenyapkan bencana, juga dapat melindungi negara. Bila hari ini kami menggalakkan hal ini, siapa yang percaya? Tetapi tiga butir ini benar-benar efektif, melafal Amituofo mensucikan hati manusia, tidak membunuh dan bervegetarian, mengurangi kekejaman, hasilnya segera terlihat, sayangnya banyak yang tidak percaya, mengira ini adalah takhayul belaka. Ini adalah karma kolektif, sulit diselamatkan.

(2) Kekeruhan Pandangan

Yang kedua adalah Kekeruhan Pandangan, maksudnya adalah pandangan salah.

(3) Kekeruhan Kekotoran Batin

Yang ketiga adalah Kekeruhan Kekotoran Batin, maksudnya adalah pemikiran salah. 

Terhadap apa yang sejati dan khayal, benar dan sesat, baik dan jahat, manfaat dan bahaya, tidak tahu membedakannya, selalu saja melihatnya dari sisi yang terbalik. Kekotoran batin yang paling parah adalah kebodohan (moha).

Kehidupan manusia begitu singkat, bagaimana dengan kehidupan masa yang akan datang? Orang sesat hanya melihat apa yang ada di depan matanya saja, akibat yang akan diterima sama sekali tidak dipikirkannya. 

Di dalam melatih Pintu Dharma, hanya hati yang melafal Amituofo yang merupakan hati sejati, hati yang dapat melafal Amituofo adalah sungguh tak terbayangkan, hati sedemikian adalah Hati Buddha, lafalan Amituofo yang dilafal juga sunggguh tak terbayangkan.

Sepatah Amituofo telah mencakup seluruh kebajikan di dalamnya. merupakan lafalan yang memiliki kebajikan sempurna, selain Pintu Dharma ini maka takkan bisa terselamatkan.

(4) Kekeruhan Makhluk

Yang keempat adalah Kekeruhan Makhluk.

Makhluk merupakan hasil perpaduan dari Nama (jiwa) dan Rupa (raga). Setiap makhluk merupakan hasil perpaduan dari Panca Skandha yakni Rupa (tubuh jasmani), Vedana (perasaan), Samjna (pencerapan), Samskara (bentuk-bentuk pikiran) dan Vijnana (kesadaran). “Rupa” mewakili materi benda, Vedana (perasaan), Samjna (pencerapan), Samskara (bentuk-bentuk pikiran) dan Vijnana (kesadaran) mewakili batin.

Baik perasaan (vedana) maupun bentuk-bentuk pikiran (samskara), setiap saat muncul dan lenyap berkesinambungan, sedangkan kesadaran (vijnana) di dalam Aliran Yoga atau Aliran Vijnanavada, menyebutnya sebagai “Alaya-vijnana (gudang kesadaran atau kesadaran ke-8)”, bahasa umumnya adalah “roh”.

Jadi yang bertumimbal lahir itu adalah Alaya-vijnana, sebelum menemukan kembali jiwa sejati (Jiwa KeBuddhaan), yang mengendalikan Alayavijnana ini adalah aku, setelah menemukan kembali jiwa sejati barulah diri sendiri.

Oleh karena pandangan, pemahaman dan pemikiran yang salah, sehingga mengundang pencemaran batin pada Nama (jiwa) dan Rupa (raga) maka itu disebut sebagai kekeruhan.

(5) Kekeruhan Usia

Kesehatan dan panjang umur, merupakan hal yang paling diharapkan oleh semua makhluk, ditinjau dari benih sebabnya, yang paling utama adalah hati yang suci dan hati maha maitri maha karuna. Andaikata benih sebabnya tidak bagus, hati tidak suci juga tidak bermaitri karuna, sehingga jiwa raga jadi banyak penyakit dan pendek umur.

Buddha membabarkan bahwa manusia dengan indera sempurna adalah sulit ditemukan. Segala sesuatu pasti ada benih sebabnya. Ditinjau dari sisi prinsip, berdana adalah benih sebab, pahala adalah buah akibatnya. Amisa Dana (dana materi) membuahkan kekayaan, Dharma Dana membuahkan kebijaksanaan, Abhaya Dana (menghilangkan rasa takut di hati para makhluk) membuahkan kesehatan dan panjang umur.

Tanpa memupuk benih sebab dan mengharapkan buah akibat, ini adalah khayalan. Orang jaman sekarang kekurangan hati maitri karuna dan hati yang suci, maka itu disebut sebagai kekeruhan usia.  Pada era begini haruslah memilih Pintu Dharma yang tidak membutuhkan waktu banyak untuk melatihnya, juga tidak perlu membuang banyak tenaga untuk melatihnya, barulah bisa terselamatkan.

Dengan memiliki keyakinan benar dan tekad bulat, sepatah Amituofo dapat mengubah kekeruhan kalpa menjadi persamuan yang suci, saat ini juga segera berubah.  Mengubah kekeruhan pandangan menjadi cahaya tanpa batas, mengubah pandangan dan pemahaman yang salah menjadi pengamatan yang penuh kebijaksanaan. Mengubah kekotoran batin (klesa) menjadi Nitya-sthita (tanah suci tertinggi di Alam Sukhavati), mengubah seluruh kekotoran batin menjadi samadhi besar. Mengubah kekeruhan makhluk menjadi menjelma melalui Bunga Lotus. Mengubah kekeruhan usia menjadi usia tanpa batas.

Bagaimana cara mengubahnya? Hanya dengan mengandalkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, betapa mudahnya. Kesulitannya hanya terletak pada orang yang tidak sudi membangkitkan keyakinan. Semua Buddha juga mengatakan bahwa Pintu Dharma ini merupakan Pintu Dharma yang sulit dipercaya, siapa yang dapat meyakininya merupakan insan yang benar-benar memiliki berkah, merupakan pahala yang luar biasa sempurna tak terbayangkan.

Master Ou Yi memberitahukan pada kita bahwa Buddha Sakyamuni mencapai KeBuddhaan dengan cara melafal Amituofo. 

Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi



《解》劫濁者。濁法聚會之時。劫濁中。非帶業橫出之行。必不能度。

關於五濁一詞,在前面玄義中已略予提及,茲再依大師解文逐條述明。

第一是劫濁。「劫」是時代,「濁」是污染。我們深深感覺到生態以及地球的污染。科學家已提出警告說,此種污染如不能改善,五十年後,此世界即不適宜人類之居住。今天大家都研究環保問題,效果不會很大。佛說:依報隨著正報轉。「依報」是生活環境,環境之污染由正報而來,「正報」是人心,心淨則土淨。現在社會,人心的污染、思想的污染、見解的污染、精神的污染,如不在淨化人心上下手,恐無濟於事。印光大師晚年曾在上海主持一次「護國息災法會」,共七天,最後一天傳授三歸五戒,當時有弟子將其演講辭記錄編成小冊。他提倡戒殺、吃素、念佛,不但可以息災,也可以護國。我們今天若提倡此說,誰相信呢?但是這三項確實有效,念佛淨化人心,戒殺吃素,減輕暴戾,效果馬上就見到,可惜大家不相信,以為是迷信。這是共業,難以挽救。

《解》見濁者。五利使邪見增盛。謂身見。邊見。見取。戒取。及諸邪見。昏昧汨沒。故名為濁。見濁中。非不假方便之行。必不能度。

第二、「見濁者,五利使邪見增盛」。五利使,「使」即衙役,如今之刑警,「利」是厲害,「五利使」即見惑。見惑分五種,即身見、邊見、見取見、戒禁取見、邪見,前已詳細解釋,茲不多述。這些錯誤的見解蒙蔽了真心智慧,故謂之「濁」,若是不假第一方便必不能得度。

《解》煩惱濁者。五鈍使煩惑增盛。謂貪。瞋。癡。慢。疑。煩動惱亂。故名為濁。煩惱濁中。非即凡心是佛心之行。必不能度。

「見濁」是見解上的錯誤,看錯了。「煩惱濁」是思想上的錯誤,想錯了。五鈍使也有五大類,前面五利使來得猛烈,此五鈍使雖不猛烈而很難斷。古德比喻說藕斷絲連。即使證得四果羅漢,見思二惑均已斷了,而習氣仍在。五鈍使是貪、瞋、癡、慢、疑。貪是貪愛,瞋是瞋恚,痴是愚痴,對真妄、邪正、是非、善惡、利害分不清楚,往往顛倒錯看。煩惱中之愚痴最嚴重,痴非慧不斷,僅靠定還不行,所以阿羅漢有九次第定。慢是傲慢,疑是懷疑,此疑非普通疑,乃對聖言量懷疑,此生即難出三界,現在這個時代煩惱濁比過去任何時期都嚴重。大師說假如不是以「即凡心是佛心」的方法就不能成就。在理上講,凡心即佛心,事上講大不同。除了念佛法門之外,大乘經講同生性與異生性。三賢以下的菩薩以及六道眾生皆異生性,難以成就,六道凡夫更不容易超越三界。人是輪迴的,今生今世很短暫,來生來世怎麼辦?迷惑顛倒之人,只看眼前,後果往往不堪設想。在修行法門中,唯有念佛之心是真心本性,能念之心性不可思議,此心即佛心,所念之佛不可思議。佛號是性德,而且是真心本性圓滿的德號,「即凡心是佛心之行」指念佛往生法門,除此法門之外必不能得度。

《解》眾生濁者。見煩惱。所感麤弊五陰和合。假名眾生。色心並皆陋劣。故名為濁。眾生濁中。非欣厭之行。必不能度。

「眾緣和合而生」謂之「眾生」。眾生乃五陰「色、受、想、行、識」所組成。「色」代表物質,「受想行識」是精神。有感受、思想,剎那生滅相續,「識」在唯識學中稱之為「阿賴耶識」,俗語稱為「靈魂」,佛法叫「神識」。六道輪迴即以神識去投胎。未開悟見性前,神識是主宰即是我。見性之後真心本性才是自己本人。真心本性迷的時候叫「識」,悟了之後叫「真如本性」,識與真如本性是一個東西,不過有兩個不同名字而已。真性是宇宙一切萬法的本體,在有情眾生稱之為佛性,在無情眾生稱之為法性。因為見解思想的錯誤,感召的色與心皆不清淨,故稱為濁。在此污染環境必須發心離開,對西方世界之清淨佛土,必欣然願往,有欣厭之行,方有得度之望。

《解》命濁者。因果並劣。壽命短促。乃至不滿百歲。故名為濁。命濁中。非不費時劫。不勞勤苦之行。必不能度。

大家常講健康長壽,乃眾生所最希望之事,若由因上講,第一須有清淨心與大慈悲心。如因不好,心不清淨不慈悲,則身必短命多病。佛說六根具足的人即無缺陷之人很難得。任何果報皆有其原因。從綱領上講,布施是因,福報是果。財布施得財富,法布施得聰明智慧,無畏布施得健康長壽。不修因而希望有好果報乃是幻想。現代人缺乏慈悲心與清淨心,因此命濁。在此期間一定要選一個不費多少時間,不勞勤苦之修行方法才能得度。

《解》復次。祇此信願。莊嚴一聲阿彌陀佛。轉劫濁。為清淨海會。轉見濁。為無量光。轉煩惱濁。為常寂光。轉眾生濁。為蓮華化生。轉命濁。為無量壽。故一聲阿彌陀佛。即釋迦本師。於五濁惡世。所得之阿耨多羅三藐三菩提法。今以此果覺全體。授與濁惡眾生。乃諸佛所行境界。唯佛與佛能究盡。非九界自力。所能信解也。諸眾生。別指五濁惡人。一切世間。通指四土器世間。九界有情世間也。

有真信切願,一聲阿彌陀佛即轉劫濁為清淨海會,現前立刻就轉。轉見濁為無量光,把錯誤的見解轉變成智慧的觀察。轉煩惱濁為常寂光,把一切煩惱轉成為大定。轉眾生濁為蓮花化生。轉命濁為無量壽。如何轉法?只靠信願持名,多麼容易。難在人不肯相信。一切諸佛都感歎此為難信之法,誰能相信乃真正有福,此中義理絕非凡夫所能理解,這是究竟圓滿不可思議之大福報。大師又明白告訴我們,釋迦牟尼佛是念阿彌陀佛成佛的。


文摘恭錄 — 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述


Selasa, 24 November 2015

Delapan Aliran Mahayana Yang Berkembang di Tiongkok Sepanjang Sejarah



Delapan Aliran Mahayana Yang Berkembang di Tiongkok Sepanjang Sejarah

1. Aliran Tiantai

Aliran Tiantai merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok. Oleh karena pelopornya yakni Zhiyi (538-597) berdiam di Gunung Tiantai di Zhejiang, sehingga diberi nama Aliran Tiantai, aliran ini mengandalkan “Sutra Lotus”. Selain Sutra Lotus, mereka juga menumpukan perhatian pada Mahaprajna-paramita-sastra, Mahaparinirvana-sutra dan Mahaprajnaparamita-sutra. Pelatihan diri mereka difokuskan pada Samatha dan Vipassana Bhavana.

Aliran Tiantai merupakan aliran yang paling tua didirikan di Tiongkok. Dia mengkombinasikan konsep meditasi ala Selatan (Theravada) dan Utara (Mahayana), lalu disusun dan berkembang menjadi satu aliran saja, pada waktu itu memperoleh dukungan baik dari pihak istana maupun masyarakat luas, sehingga banyak berpengaruh bagi perkembangan aliran-aliran lainnya yang berdiri setelah masa Dinasti Sui dan Tang.

Setelah masa Dinasti Yuan (1279-1368), para praktisi Aliran Tiantai malah ikut mengamalkan Ajaran Sukhavati, sehingga terbentuk slogan “Teorinya ada pada Tiantai, pengamalannya ada pada Tanah Suci”, pada waktu itu slogan ini cukup populer. Meskipun Aliran Tiantai pada perkembangannya mengalami kemunduran dan melemah, namun hingga kini masih bertahan dan tidak musnah.

2. Aliran Mādhyamaka

Aliran Madhyamaka merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok. Pelopor aliran ini bernama Sui Ji-zang (549~623M), yang merupakan pegangan bagi aliran ini adalah tiga sastra yaitu : “Madhyamika-sastra” karya Nagarjuna, “Dvadashamukha-sastra” dan “Sata-sastra” karya Aryadeva. Inilah alasan mengapa Aliran Madhyamaka juga disebut sebagai “Aliran Tiga Sastra”.

Sedangkan sutra andalan Aliran Madhyamaka adalah sutra yang diterjemahkan oleh Master Kumarajiva, contohnya “Sutra Lotus” dan “Avatamsaka Sutra”. Hingga kemudian Master Fa-lang menambahkan “Nirvana Sutra” menjadi sutra andalan mereka. 

3. Aliran Yogacara

Aliran Yogacara merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok.  Pendirinya adalah Master Tripitaka Hsuan-tsang. Sutra pegangan Aliran Yogacara adalah “Yogacara-bhumi-sastra”, sebagai yang utama, dan yang lainnya juga ada “Mahayana-Satadharma-prakasamukha-sastra” dan sebagainya.   

4. Aliran Vinaya

Aliran Vinaya merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok. Oleh karena praktisinya menjunjung tinggi pada pengamalan sila sehingga disebut sebagai Aliran Vinaya. Pelopornya adalah Master Dao Xuan yang tinggal di Gunung Zhongnan. Mereka menuruti apa yang tercantum di dalam “Dharmagupta-vinaya, selain itu juga ada mereka juga mengandalkan Sarvastivada-vinaya, Mahasangha-vinaya dan sebagainya.

5. Aliran Tanah Suci

Aliran Tanah Suci merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok, praktisi aliran ini khusus melatih Pintu Dharma pelafalan Amituofo bertekad terlahir di Tanah Suci Sukhavati. Aliran ini bermula dari guru sesepuh pertama Aliran Sukhavati yakni Master Hui Yuan membangun Asosiasi Lotus di Lushan, menggalakkan konsep terlahir ke Tanah Suci Sukhavati. Dan guru sesepuh Aliran Sukhavati yang ke-2 adalah Master Shandao yang hidup pada masa Dinasti Tang. 

Penetapan guru sesepuh di dalam Aliran Sukhavati bukanlah berdasarkan pewarisan ajaran, namun anggota Sangha yang memberikan kontribusi besar bagi penyebarluasan Ajaran Sukhavati, maka akan direkomendasikan menjadi guru sesepuh generasi berikutnya.

Menurut Master Yin Guang, urutan nama 12 guru sesepuh Aliran Sukhavati adalah Master Hui-yuan, Master Shandao, Master Cheng-yuan, Master Fa-zhao, Master Shao-kang, Master Yongming Yanshou, Master Sheng-chang, Master Lian-chi, Master Zhi-xu, Master Xing-ce, Master Shi-xian dan Master Che-wu. Kemudian Master Yin Guang direkomendasikan menjadi guru sesepuh Aliran Sukhavati yang ke-13.   

Sutra pegangan bagi praktisi Aliran Sukhavati adalah “Sutra Usia Tanpa Batas”, “Amitayurdhyana Sutra”, “Amitabha Sutra” serta “Sukhavati-vyuhopadesa”, sehingga disebut dengan Tiga Sutra dan Satu Sastra.

Pintu Dharma ini merupakan pintu Dharma yang praktis dan mudah, yang terpenting adalah si praktisi melafal Amituofo sebagai benih dalam, dengan kekuatan tekad Buddha Amitabha sebagai jodoh luarnya, faktor dalam dan luar saling terjalin, terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

Oleh karena Pintu Dharma ini praktis dan mudah sehingga setiap insan dapat mengamalkannya, maka itu sejak masa Dinasti Tang Aliran Sukhavati semakin tersebar dan berjaya. Setelah masa Dinasti Song dan Ming, Aliran Sukhavati mulai berbaur dengan Aliran Dhyana (Aliran Zen), aliran-aliran lainnya seperti Aliran Vinaya, Aliran Tiantai, Aliran Avatamsaka dan sebagainya, juga melatih Pintu Dharma Pelafalan Amituofo. 

Dalam waktu singkat Aliran Sukhavati telah menjadi metode yang dianut oleh masyarakat luas, maka itu ada slogan “Setiap keluarga melafal Amituofo”, bertahan dan tersebar luas hingga hari ini.   

6. Aliran Zen

Aliran Zen merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok, mengutamakan pelatihan samadhi (Dhyana), maka itu juga disebut sebagai Aliran Dhyana. Pelopor berdirinya aliran ini adalah Guru Sesepuh Bodhidharma, lalu diwariskan kepada Master Hui-ke, Master Seng-can, Master Dao-xin, lalu guru sesepuh ke-5, yakni Master Hong-ren, hingga akhirnya pada guru sesepuh ke-6, Master Hui-neng. 

Sutra pegangan Aliran Zen adalah Lankavatara-sutra, kemudian ada Sutra Intan dan Sutra Altar. 

Menggalakkan konsep bahwa jiwa sejati itu sejak semula adalah suci, setiap makhluk memiliki benih KeBuddhaan, menemukan kembali jiwa sejati mencapai KeBuddhaan. 

Murid terkenal dari Master Hui-neng adalah Nan-yue dan Qing-yuan merupakan praktisi Zen yang berbakat, menyebarluaskan Ajaran Zen dengan berjaya. Penerus Nan-yue yang berjaya adalah Gui-yang dan Lin-ji, sedangkan penerus Qing-yuan adalah Cao-dong, Yun-men dan Fa-yan; sehingga disebut sebagai “Lima Perguruan”.

Dari Lima Perguruan ini, diantaranya adalah Perguruan Lin-ji dan Perguruan Cao-dong yang berkembang untuk kurun waktu yang paling panjang.  

Perguruan Lin-ji berkembang pesat pada masa Dinasti Song, lalu pecah menjadi dua cabang perguruan.

Lima Perguruan dari konsep Zen itu memiliki perbedaan yang sedikit, tetapi oleh karena mereka berasal dari pintu perguruan yang berbeda, sehingga cara mereka memperkenalkan ajaran ini kepada praktisi adalah berbeda-beda, akibatnya muncullah beragam tata cara dan gaya perguruan tersendiri.  

Aliran Zen bertahan dan berkembang hingga hari ini, membawa pengaruh penting dalam perkembangan ilmu filsafat di Tiongkok. 

7. Aliran Avatamsaka

Aliran Avatamsaka berdiri dan berkembang di Tiongkok, dengan “Avatamasaka Sutra” menjadi sutra pegangan, sehingga disebut Aliran Avatamsaka. Pelopor berdirinya aliran ini adalah Master Xian-shou, 

8. Aliran Tantra

Aliran Tantra merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok, juga disebut aliran rahasia. Tata cara dalam aliran ini agak rumit, contohnya seperti  persembahan, melafal mantra, Abhiseka dan sebagainya, memiliki ketentuan yang ketat, terlebih dulu harus diturunkan oleh Acariya. Sutra pegangan mereka adalah Hao-han, versi Sanskrit yang beredar tidak banyak, tetapi di Tiongkok yakni di Tibet dan Wuhan, versi terjemahannya banyak dilestarikan.       



天台宗
天台宗,中國佛教宗派。因創始人智顗常住浙江天台山而得名。其教義主要依據《妙法蓮華經》,故亦也稱法華宗。
以《妙法蓮華經》為宗旨,《大智度論》作指南,《大般涅槃經》為扶疏,《大般若經》為觀法。智顗的天台三大部,是該宗的根本典籍。
此宗的主要思想是實相和止觀,以實相闡明理論,用止觀指導實修。
該宗是中國佛教最早創立的一個宗派。它集合南北各家義學和禪觀之說,加以整理和發展而成一家之言,當時得到朝野的支援和信奉,對隋唐以後成立的各宗派多有影響。元明以後,該宗學者往往兼倡並淨土,形成"教在天台,行歸淨土"之風。該宗在漢族地區雖幾經興衰,但仍廷續至今不絕。 

三論宗
三論宗,中國佛教宗派。隋吉藏創立。因依龍樹的《中論》、《十二門論》和提婆的《百論》等三論立宗,故名。
此宗所依經典,自羅什、僧肇、僧朗相承以來,就以《大品》、 《法華經》、《華嚴經》為宗依。至法朗又加《涅槃經》。即有4部大經,所以隋唐諸三論師的傳記中每每有"四經三論"或"四論三經"之說。此外《維摩經》、《仁王經》、《金剛般若經》、《勝鬘經》、《金光明經》等,也都有較詳細的疏解。《智論》、《中論》、《百論》、《十二門論》是此宗的根本論典,除《智論》外,吉藏均有註疏。關於此宗的專著如《大乘玄論》、《法華玄論》、《淨名玄論》、《二諦章》、《三論玄義》等皆是此宗的要典。
諸法性空的中道實相論,為此宗的中心理論。 

法相宗
法相宗,中國佛教宗派。因剖析一切事物(法)的相對真實(相)和絕對真實(性)而得名。又因強調不許有心外獨立之境,亦稱唯識宗。由於創始者玄奘及其弟子窺基常住大慈恩寺,故又稱慈恩宗。
主要奉古印度大乘佛學瑜伽一系學說,其所依經典,即以《瑜伽師地論》為本,以《百法明門論》、《五蘊論》、《顯揚聖教論》、《攝大乘論》、《雜集論》、《辨中邊論》、《唯識二十論》、《唯識三十頌》、《大乘莊嚴經論》、《分別瑜伽論》等十論為支的所謂"一本十支"為主要典籍。《成唯識論》為其代表作。
此宗所傳唯識因明之學對後世影響很大。 

律宗
律宗,中國佛教宗派。因著重研習及傳持戒律而得名。實際創始人為唐代道宣。因依據五部律中的《四分律》建宗,也稱四分律宗。復因道宣住終南山,又有南山律宗或南山宗之稱。
以《十誦律》、《四分律》、《摩訶僧祗律》、《五分律》和《毗尼母論》、《摩得勒伽論》、《善見律毗婆沙》、《薩婆多論》、《明瞭論》,為基本經典,通稱四律五論。將釋迦一代教法判為化、制兩教。化教為佛教化眾生令生定慧的教法,即經論之所詮,如四部阿含,《發智論》和"六足論"等。制教為佛教誡眾生而對其行為加以制禦的教法,即律教之所詮,如《四分律》、《十誦律》等。化教又可分作性空教、相空教、唯識圓教三類。性空教攝一切小乘,相空教攝一切大乘般若,唯識圓教攝大乘《華嚴經》、《楞伽經》、《妙法蓮華經》、《大般涅槃經》。制教又可分為實法宗、假名宗、圓教宗三宗。實法宗即立一切諸法唯有假名的經量部等,以非色非心法為戒體。圓教宗即立一切諸法唯有識的唯識圓教等,以心法種子為戒體。律宗在三教三宗中屬唯識圓教宗。
律宗的教理分成戒法、戒體、戒行、戒相四科。戒法是佛所判定的戒律;戒行是戒律的實踐;戒相是戒的表現或規定,即五戒、十戒、二百五十戒等。該宗的主要學說是戒體論。 

淨土宗
淨土宗,中國佛教宗派。因專修往生阿彌陀佛淨土法門,故名。因其始祖慧遠曾在廬山建立蓮社提倡往生淨土,故又稱蓮宗。實際創立者為唐代善導。歷代祖師並無前後傳承法統,均為後人據其弘揚淨土的貢獻推戴而來。按近代印光所撰《蓮宗十二祖贊》,以慧遠、善導、承遠、法照、少康、延壽、省常、祩宏、智旭、行策、實賢、際醒為蓮宗十二祖。前九祖和《蓮宗九祖傳略》大致相同。後印光也被其門下推為第十三祖。
《無量壽經》、《觀無量壽經》、《阿彌陀經》和世親的《往生論》為該宗所依經典。稱三經一論。善導所著《觀無量壽經疏》、《往生禮贊》、《觀念法門》、《法事贊》、《般舟贊》等,為該宗主要代表作。
該宗教義簡單,主要宗旨是以修行者的念佛行業為內因,以彌陀的願力為外緣,內外相應,往生極樂淨土。
該宗由於修行方法簡便,人人都能做到,故自中唐以後廣泛流行。宋明以後與禪宗融合,其他如律宗、天臺宗、華嚴宗等,也都兼修念佛法門。同時又很快普及於一般社會,有所謂"家家彌陀佛"的說法,一直流傳至今。 

禪宗
禪宗,中國佛教宗派。主張修習禪定,故名。又因以參究的方法,徹見心性的本源為主旨,亦稱佛心宗。傳說創始人為菩提達摩,下傳慧可、僧璨、道信,至五祖弘忍下分為南宗惠能,北宗神秀,時稱"南能北秀"。
該宗所依經典,先是《楞伽經》,後為《金剛經》,《六祖壇經》是其代表作。
提倡心性本淨,佛性本有,見性成佛。主要依據是達摩的"二入"、"四行"學說。
慧能著名的弟子有南嶽懷讓、青原行思、荷澤神會、南陽慧忠、永嘉玄覺,形成禪宗的主流,其中以南嶽、青原兩家弘傳最盛。南嶽下數傳形成溈仰、臨濟兩宗;青原下數傳分為曹洞、雲門、法眼三宗;世稱"五家"。其中臨濟、曹洞兩宗流傳時間最長。臨濟宗在宋代開成黃龍、揚岐兩派。合稱"五家七宗"。
禪宗五派的思想,相差無幾,僅是門庭施設不同,接引學人方法有所區別,以致形成不同宗風。
禪宗在中國佛教各宗派中流傳時間最長,至今仍延綿不絕。它在中國哲學思想上也有著重要的影響。

華嚴宗
華嚴宗,中國佛教宗派。因以《華嚴經》為根本典籍,故名。又因實際創始人法藏號賢首,也稱賢首宗。以發揮"法界緣起"的思想為宗旨,又稱法界宗。
主要教理為法界緣起說。宇宙萬法、有為無為、色心緣起時,互相依持,相即相入,圓融無礙,如因陀羅網,重重無盡;並用四法界、六相、十玄等法門,來闡明無盡緣起的意義。 

密宗
密宗,中國佛教宗派。亦稱密教、秘密教、瑜伽密教、金剛乘、真言乘等。因該宗依理事觀行,修習三密瑜伽(相應)而獲得悉地(成就),故名。
該宗認為世界萬物、佛和眾生皆由地、水、火、風、空、識"六大"所造。前"五大"為"色法",屬胎藏界(有"理"、"因"、"本覺"三個方面的意義);"識"為"心法",屬金剛界(有"智"、"果"、"始覺"、"自證"四個方面的意義)。主張色心不二,金胎為一。兩者賅宇宙萬有,而又皆具眾生心中。佛與眾生體性相同。眾生依法修習"三密加持"就能使身、口、意"三業"清淨,與佛的身、口、意三密相應,即身成佛。此宗儀軌複雜,所有設壇、供養、誦咒、灌頂等,均有嚴格規定,需經阿闍梨(導師)秘密傳授。
密宗典籍浩瀚,梵本傳世不多,但中國西藏和漢地保存譯本頗多。 



Jumat, 20 November 2015

Sepuluh Kebajikan



Sepuluh kebajikan seperti yang tercantum di dalam Sutra Usia Tanpa Batas adalah :
1. Tidak membunuh
2. Tidak mencuri
3. Tidak melakukan perbuatan asusila
4. Tidak berbohong
5. Tidak mengucapkan kata-kata rayuan gombal, memikat, membujuk dan yang    menyesatkan.
6. Tidak mengucapkan kata kasar
7. Tidak mengadu domba, tidak menfitnah
8. Tidak tamak (alobha)
9. Tidak membenci (adosa)
10. Tidak bodoh (amoha) : memahami hukum karma


十善業就是:一不殺生,二不偷盜,三不婬欲,四不妄言,五不綺語,六不惡口,七不兩舌,八不貪,九不瞋,十不痴。





Minggu, 25 Oktober 2015

37 cara melatih diri menuju pencapaian Nirvana



Mengenal Istilah Dharma
Saptatrimsat bodhipaksika dharma
(37 cara melatih diri menuju pencapaian Nirvana)

Apa yang dimaksud dengan “37 cara melatih diri menuju pencapaian Nirvana”?

“37 cara melatih diri menuju pencapaian Nirvana” atau dalam Bahasa Sanskrit-nya adalah bodhi-paksika, merupakan 37 cara melatih diri untuk mengejar prajna kebijaksanaan, memasuki kondisi batin Nirvana.


37 butir tersebut dapat dikategorikan ke dalam tujuh kelompok besar sebagai berikut :
1.    Catvari smrty-upasthanani
Empat obyek perenungan yaitu :
1.    Kayanupassana (Perenungan terhadap tubuh jasmani),
yakni merenungkan bahwa tubuh jasmani ini penuh dengan kotoran.
2.    Vedananupassana (Perenungan terhadap perasaan)
yakni merenungkan bahwa perasaan susah, senang dan sebagainya adalah penderitaan.    
3.    Cittanupassana (Perenungan terhadap pikiran)
yakni merenungkan bahwa pikiran itu senantiasa muncul dan lenyap, tidak kekal.
4.    Dhammanupassana (Perenungan terhadap Dharma)
yakni merenungkan bahwa segala sesuatu yang merupakan hasil perpaduan (4 unsur : tanah, air, api dan angin) adalah tidak kekal.



2.    Catvari prahanani
Empat upaya benar yaitu :
1.    Niat jahat yang telah timbul harus dilenyapkan buat selamanya.
2.    Niat jahat yang belum muncul harus dicegah agar tidak timbul.
3.    Niat baik yang belum muncul harus dibangkitkan keluar.
4.    Niat baik yang sudah timbul harus dikembangkan terus.


3.    Catvara-rddhipadah
Empat kekuatan batin yaitu :
1.    Chanda rddhipada (Keinginan)
yakni kemauan untuk mencapai samadhi.
2.    Virya rddhipada (Ketekunan)
yakni dengan ketekunan untuk mencapai samadhi.
3.    Citta rddhipada (Pikiran)
yakni dengan mengendalikan pikiran untuk mencapai samadhi.
4.    Vimamsa rddhipada (Perenungan)
yakni dengan kebijaksanaan dan perenungan untuk mencapai samadhi.


4.    Pancendriyani  
Lima akar kebajikan yaitu :
1.    Sradha indriya (Keyakinan)
yakin pada Dharma Sejati yakni Dharma yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni.
2.    Virya indriya (Ketekunan)
tekun dalam melatih Dharma Sejati, terfokus dan tidak bercampur baur.
3.    Smrti indriya (Perhatian)
dapat mengingat Dharma Sejati dan takkan melupakannya.
4.    Samadhi indriya (Konsentrasi
menfokuskan pikiran dan takkan membiarkannya bercabang.
5.    Prajna indriya (Kebijaksanaan)
memahami segala kondisi dengan jelas.   


5.    Panca balani
Lima Kekuatan yang dapat menghancurkan kejahatan dan menumbuhkan kebajikan, yaitu :
1.    Sradha bala (Kekuatan keyakinan)
dengan mengembangkan keyakinan maka lenyaplah keraguan.
2.    Virya bala (Kekuatan ketekunan)
dengan mengembangkan ketekunan maka lenyaplah kemalasan.
3.    Smrti bala (Kekuatan perhatian)
dengan mengembangkan perhatian maka lenyaplah pikiran sesat.
4.    Samadhi bala (Kekuatan konsentrasi)
dengan mengembangkan konsentrasi maka lenyaplah bentuk-bentuk pikiran.
5.    Prajna bala (kekuatan kebijaksanaan)
dengan mengembangkan kebijaksanaan maka lenyaplah kekotoran batin.


6.    Sapta bodhyanga
Tujuh faktor menuju pencerahan yaitu :
1.    Dharma Pravicaya Sambodhyanga
dapat memilih ajaran dengan bijak, tahu membedakan mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang sesat.
2.    Virya Sambodhyanga (Ketekunan)
melatih diri dengan tekun tanpa terputus
3.    Priti Sambodhyanga (Kegembiraan)
setelah mencapai pencerahan maka timbul sukacita di hati.
4.    Prasrabdhi Sambodhyanga (Ketenangan)
dapat melenyapkan kekotoran batin
5.    Upeksa Sambodhyanga (Keseimbangan batin)
Menjauhi segala hal yang bersifat dualisme.
6.    Samadhi Sambodhyanga (Konsentrasi)
Pikiran senantiasa terfokus dan tidak berkhayal.
7.    Smrti Sambodhyanga (Perhatian)
Selalu ingat dan takkan lupa pada Buddha Dharma yang telah dipelajari.


7.    Aryastangika-marga  
Delapan Jalan Utama yaitu :
1.    Pandangan Benar (Samyak drashti)
2.    Pikiran Benar (Samyak samkalpa)
3.    Ucapan Benar (Samyak vac)
4.    Perbuatan Benar (Samyak karmanta)
5.    Mata Pencaharian Benar (Samyak ajiva)
6.    Daya upaya Benar (Samyak vyayama)
7.    Perhatian Benar (Samyak smṛti)
8.    Konsentrasi Benar (Samyak samadhi)
  

Dari berbagai sumber




Sabtu, 17 Oktober 2015

Triloka dan 31 Alam Kehidupan




Triloka

Buddha Dharma menggunakan Yana (kereta atau kendaraan) sebagai perumpamaan, Buddha Dharma dapat membantu kita keluar dari Triloka, serupa dengan kita menggunakan kendaraan, mampu menempuh perjalanan yang jauh, inilah maknanya.

Triloka atau Trailokya adalah enam alam tumimbal lahir. Triloka terdiri dari Kamaloka (alam nafsu), Rupaloka (alam berbentuk) dan Arupaloka (alam tanpa bentuk). Kamaloka terdiri dari enam tingkatan alam, yakni Alam Dewa atau surga, Alam Manusia, Alam Asura, Alam Binatang, Alam Setan Kelaparan dan Alam Neraka. Semua ini masuk dalam kelompok Kamaloka.

Oleh karena kita masih belum terpisah dari lima nafsu keinginan yakni harta, rupa, ketenaran, makanan dan tidur, makanya disebut Kamaloka atau alam nafsu. Dari Kamaloka naik ke atas, lima nafsu keinginan kian hambar dan tipis, sedangkan makin ke bawah makin berat.

Setelah memahami hal ini, bila ingin melampaui Triloka maka harus melenyapkan lima nafsu keinginan (harta, rupa, ketenaran, makanan, tidur) dan enam objek atau enam kondisi luar (rupa, suara, bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran).

Enam indra adalah mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran. Enam indra ini melakukan kontak dengan enam objek di luar yakni mata melihat rupa, telinga mendengar suara, hidung mencium bau-bauan, lidah mengecap rasa, tubuh merasakan sentuhan, pikiran timbul bentuk-bentuk pikiran.

Semua ini mesti ditawarkan, makin hambar makin bagus. Kalau dapat melepaskan kemelekatan pada semua ini, maka dapat melampaui Kamaloka, mencapai Rupaloka.

Rupaloka terdiri dari 18 tingkatan alam (Aliran Theravada menyebutkan 16 tingkatan alam). Para Dewa di Rupaloka masih belum melenyapkan nafsu keinginan hingga tuntas, tetapi dia memiliki kekuatan samadhi untuk meredamnya.  

Di atas Rupaloka ada Arupaloka, ini merupakan tingkatan tertinggi dari enam alam tumimbal lahir, penghuni di sini tidak memiliki tubuh kasar lagi, maka itu tidak ada benda materi yang berwujud.

Meskipun Arupaloka (alam tanpa bentuk) tergolong lumayan, namun masih belum keluar dari Triloka, yang berarti masih belum melampaui enam alam tumimbal lahir. Para Dewa sering salah tafsir, mengira Arupaloka adalah Nirvana, padahal Nirvana adalah tidak muncul dan tidak lenyap.

Para Dewa di Rupaloka (alam berbentuk) yakni yang berada di empat tingkatan alam Jhana, ketika mencapai kondisi batin tertinggi, salah tafsir, mengira Arupaloka (alam tanpa bentuk) sebagai Nirvana.

Penghuni di Arupaloka masih memiliki batas usia, yang paling panjang usianya adalah 80 ribu kalpa besar. Satu kalpa besar bagi alam saha kita ini sudah mencakup empat kalpa menengah yakni pembentukan, berlangsung, rusak dan kosong, dapat dilihat betapa tidak kekalnya dunia ini.  

Proses pembentukan, berlangsung, rusak dan kosong, dihitung sebagai satu kalpa besar. 80 ribu kalpa besar berarti 80 ribu kali proses pembentukan, berlangsung, rusak dan kosong, anda bisa bayangkan betapa panjangnya usia para Dewa di Arupaloka.

Meskipun usianya panjang, namun suatu hari juga akan berakhir, saat ajalnya tiba, kekuatan samadhinya akan lenyap, begitu kekuatan samadhinya lenyap, kekotoran batin segera muncul. Niat pikiran pertama yang muncul adalah keliru menganggap Arupaloka sebagai Nirvana.

“Sang Buddha bilang Nirvana sudah tidak muncul dan tidak lenyap, tapi kenapa sekarang ajalku menjelang?”, dia mulai menfitnah Tri Ratna. Kini kekuatan samadhinya lenyap dan kekotoran batinnya mulai muncul, menuduh telah ditipu oleh Sang Buddha. Dia telah menfitnah Tri Ratna.

Tidak punya rasa hormat pada Guru, tiada bedanya dengan durhaka pada Ayahbunda, merupakan dosa yang paling berat, akibatnya adalah jatuh ke Neraka Avici.

Maka itu lihatlah, semakin tinggi memanjat jatuhnya semakin menyakitkan, sudah naik sampai tingkatan paling tinggi yakni Alam Neva-sanna-na-sanna-yatana, akhirnya jatuhnya juga yang paling rendah, yakni Neraka Avici, bahkan terlahir sebagai manusia saja tidak bisa diperoleh.

Hal ini sering disampaikan Buddha Sakyamuni di dalam ajaran sutra, tujuannya untuk menyadarkan diri kita, mesti mencapai KeBuddhaan, kita memilih Alam Sukhavati dan menjauhi alam surga, bayangkan alam surga yang tertinggi sekalipun, juga takkan bisa menyelesaikan masalah.

Alam surga atau Alam Dewa yang berada di Rupaloka dan Arupaloka tidak dapat menyelesaikan masalah, apalagi yang berada di Kamaloka. Sebagian orang yang lahir ke surga, tak lain adalah surga yang berada di Kamaloka, cuma bisa mencapai Surga Caturmaharajika dan Surga Trayastrimsa saja, mengapa demikian? Kemelekatan pada perasaan, nafsu keinginan yang belum dilenyapkan, hanya saja lebih lumayan dibandingkan dengan kita, agak tawar sedikit, tapi belum dilenyapkan, makanya untuk naik lebih ke atas sangat sulit adanya.

Inilah makna dari Triloka

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Agustus 2010

Mengenal Kalpa :

Cara Perhitungan Kalpa :


佛法用乘來做比喻,像車一樣,佛法可以幫助我們超出三界,就好像我們乘車能夠遠行,取這個意思。三界就是六道輪迴,說三界、說六道意思完全相同,三界是欲界、色界、無色界。欲界有六層天,他化自在天以下有六層天,包括阿修羅道、人道、畜生道、餓鬼、地獄,這些都是屬於欲界。因為他們沒有離開財色名食睡這個五欲,所以稱之為欲界。欲界愈往上去,五欲愈淡薄,愈往下面去就愈嚴重,這個我們不能不知道的。

  了解了我們就曉得,要想超越,五欲六塵一定要放下。財色名食睡,這叫五欲。六塵是六根接觸的對象,眼耳鼻舌身意叫六根,接觸的對象是色聲香味觸法,意是念頭,意對法塵,這些東西都要淡薄,愈淡薄愈好。真正能放下,就超越欲界,到哪裡去?到色界。諸位要曉得,色界有十八層天,這天人。色界天人欲並沒有斷,這個諸位要知道,他為什麼沒有欲?他有定功,他在入定的時候,定功能把五欲六塵伏住,所以他是伏斷,不是滅斷,但是他有色。再往上去,叫無色界天,這是六道裡面最高層次的,無色界連肉身都沒有了,色是指物質的身體以及物質現象。由此可知,在無色界四層天裡面,只有精神現象存在,而沒有物質,沒有物質的肉身,也沒有物質的一些建築,你都看不到。我們一般稱它作靈界,他的靈存在,這是高級凡夫。

無色界天雖然不錯,但是沒有超越三界,就是沒有超越六道輪迴。無色界天是好,那個裡面幾乎等於涅槃,涅槃是不生不滅,它等於涅槃,不是真的涅槃。色界天人,這講四禪八定,他達到最高境界,把無色界天誤會認為那就是涅槃。無色界天還是有壽命,壽命最長的八萬大劫,這個時間是真長。大劫,一個大劫是我們這個世界一次成住壞空,可見這個世界無常。成住壞空一次叫一個大劫,成住壞空八萬次,你想這個時間多長。雖然長,畢竟有一天它會到,到這一天他定功會失掉,定功一失掉,煩惱就現前。頭一個錯誤的念頭,他誤認為這個是不生不滅了,怎麼又有生滅?這就會毀謗聖賢,聖賢人告訴他,涅槃是不生不滅的,他現在定功失掉,煩惱現行,以為這些聖賢人是欺騙他們,這個念頭對聖賢大不敬!對老師、對聖賢大不敬,跟對父母不孝這個罪孽是同一個等級,最嚴重的罪業,人要不孝父母、不尊重聖賢,他的果報在阿鼻地獄。所以你看,爬得最高,爬到非想非非想天,跌得也最重,一個跟斗栽下來,到阿鼻地獄去了,求人身都得不到。這樁事情佛在經典裡面講得很多,也講得很清楚。用意特別提醒我們,我們要成佛,我們要求生西方淨土,不要求天道,天道到最高的還是不能解決問題,二十八層天不能解決問題,何況是欲界。一般人生天,絕大多數的都是生四王天、忉利天,為什麼?情執、欲望沒斷,比我們一般人稍微好一點,淡薄一點,他沒斷,所以往上去非常困難。這是三界的意思。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一二0集)  2010/8/22