Selasa, 24 November 2015

Delapan Aliran Mahayana Yang Berkembang di Tiongkok Sepanjang Sejarah



Delapan Aliran Mahayana Yang Berkembang di Tiongkok Sepanjang Sejarah

1. Aliran Tiantai

Aliran Tiantai merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok. Oleh karena pelopornya yakni Zhiyi (538-597) berdiam di Gunung Tiantai di Zhejiang, sehingga diberi nama Aliran Tiantai, aliran ini mengandalkan “Sutra Lotus”. Selain Sutra Lotus, mereka juga menumpukan perhatian pada Mahaprajna-paramita-sastra, Mahaparinirvana-sutra dan Mahaprajnaparamita-sutra. Pelatihan diri mereka difokuskan pada Samatha dan Vipassana Bhavana.

Aliran Tiantai merupakan aliran yang paling tua didirikan di Tiongkok. Dia mengkombinasikan konsep meditasi ala Selatan (Theravada) dan Utara (Mahayana), lalu disusun dan berkembang menjadi satu aliran saja, pada waktu itu memperoleh dukungan baik dari pihak istana maupun masyarakat luas, sehingga banyak berpengaruh bagi perkembangan aliran-aliran lainnya yang berdiri setelah masa Dinasti Sui dan Tang.

Setelah masa Dinasti Yuan (1279-1368), para praktisi Aliran Tiantai malah ikut mengamalkan Ajaran Sukhavati, sehingga terbentuk slogan “Teorinya ada pada Tiantai, pengamalannya ada pada Tanah Suci”, pada waktu itu slogan ini cukup populer. Meskipun Aliran Tiantai pada perkembangannya mengalami kemunduran dan melemah, namun hingga kini masih bertahan dan tidak musnah.

2. Aliran Mādhyamaka

Aliran Madhyamaka merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok. Pelopor aliran ini bernama Sui Ji-zang (549~623M), yang merupakan pegangan bagi aliran ini adalah tiga sastra yaitu : “Madhyamika-sastra” karya Nagarjuna, “Dvadashamukha-sastra” dan “Sata-sastra” karya Aryadeva. Inilah alasan mengapa Aliran Madhyamaka juga disebut sebagai “Aliran Tiga Sastra”.

Sedangkan sutra andalan Aliran Madhyamaka adalah sutra yang diterjemahkan oleh Master Kumarajiva, contohnya “Sutra Lotus” dan “Avatamsaka Sutra”. Hingga kemudian Master Fa-lang menambahkan “Nirvana Sutra” menjadi sutra andalan mereka. 

3. Aliran Yogacara

Aliran Yogacara merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok.  Pendirinya adalah Master Tripitaka Hsuan-tsang. Sutra pegangan Aliran Yogacara adalah “Yogacara-bhumi-sastra”, sebagai yang utama, dan yang lainnya juga ada “Mahayana-Satadharma-prakasamukha-sastra” dan sebagainya.   

4. Aliran Vinaya

Aliran Vinaya merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok. Oleh karena praktisinya menjunjung tinggi pada pengamalan sila sehingga disebut sebagai Aliran Vinaya. Pelopornya adalah Master Dao Xuan yang tinggal di Gunung Zhongnan. Mereka menuruti apa yang tercantum di dalam “Dharmagupta-vinaya, selain itu juga ada mereka juga mengandalkan Sarvastivada-vinaya, Mahasangha-vinaya dan sebagainya.

5. Aliran Tanah Suci

Aliran Tanah Suci merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok, praktisi aliran ini khusus melatih Pintu Dharma pelafalan Amituofo bertekad terlahir di Tanah Suci Sukhavati. Aliran ini bermula dari guru sesepuh pertama Aliran Sukhavati yakni Master Hui Yuan membangun Asosiasi Lotus di Lushan, menggalakkan konsep terlahir ke Tanah Suci Sukhavati. Dan guru sesepuh Aliran Sukhavati yang ke-2 adalah Master Shandao yang hidup pada masa Dinasti Tang. 

Penetapan guru sesepuh di dalam Aliran Sukhavati bukanlah berdasarkan pewarisan ajaran, namun anggota Sangha yang memberikan kontribusi besar bagi penyebarluasan Ajaran Sukhavati, maka akan direkomendasikan menjadi guru sesepuh generasi berikutnya.

Menurut Master Yin Guang, urutan nama 12 guru sesepuh Aliran Sukhavati adalah Master Hui-yuan, Master Shandao, Master Cheng-yuan, Master Fa-zhao, Master Shao-kang, Master Yongming Yanshou, Master Sheng-chang, Master Lian-chi, Master Zhi-xu, Master Xing-ce, Master Shi-xian dan Master Che-wu. Kemudian Master Yin Guang direkomendasikan menjadi guru sesepuh Aliran Sukhavati yang ke-13.   

Sutra pegangan bagi praktisi Aliran Sukhavati adalah “Sutra Usia Tanpa Batas”, “Amitayurdhyana Sutra”, “Amitabha Sutra” serta “Sukhavati-vyuhopadesa”, sehingga disebut dengan Tiga Sutra dan Satu Sastra.

Pintu Dharma ini merupakan pintu Dharma yang praktis dan mudah, yang terpenting adalah si praktisi melafal Amituofo sebagai benih dalam, dengan kekuatan tekad Buddha Amitabha sebagai jodoh luarnya, faktor dalam dan luar saling terjalin, terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

Oleh karena Pintu Dharma ini praktis dan mudah sehingga setiap insan dapat mengamalkannya, maka itu sejak masa Dinasti Tang Aliran Sukhavati semakin tersebar dan berjaya. Setelah masa Dinasti Song dan Ming, Aliran Sukhavati mulai berbaur dengan Aliran Dhyana (Aliran Zen), aliran-aliran lainnya seperti Aliran Vinaya, Aliran Tiantai, Aliran Avatamsaka dan sebagainya, juga melatih Pintu Dharma Pelafalan Amituofo. 

Dalam waktu singkat Aliran Sukhavati telah menjadi metode yang dianut oleh masyarakat luas, maka itu ada slogan “Setiap keluarga melafal Amituofo”, bertahan dan tersebar luas hingga hari ini.   

6. Aliran Zen

Aliran Zen merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok, mengutamakan pelatihan samadhi (Dhyana), maka itu juga disebut sebagai Aliran Dhyana. Pelopor berdirinya aliran ini adalah Guru Sesepuh Bodhidharma, lalu diwariskan kepada Master Hui-ke, Master Seng-can, Master Dao-xin, lalu guru sesepuh ke-5, yakni Master Hong-ren, hingga akhirnya pada guru sesepuh ke-6, Master Hui-neng. 

Sutra pegangan Aliran Zen adalah Lankavatara-sutra, kemudian ada Sutra Intan dan Sutra Altar. 

Menggalakkan konsep bahwa jiwa sejati itu sejak semula adalah suci, setiap makhluk memiliki benih KeBuddhaan, menemukan kembali jiwa sejati mencapai KeBuddhaan. 

Murid terkenal dari Master Hui-neng adalah Nan-yue dan Qing-yuan merupakan praktisi Zen yang berbakat, menyebarluaskan Ajaran Zen dengan berjaya. Penerus Nan-yue yang berjaya adalah Gui-yang dan Lin-ji, sedangkan penerus Qing-yuan adalah Cao-dong, Yun-men dan Fa-yan; sehingga disebut sebagai “Lima Perguruan”.

Dari Lima Perguruan ini, diantaranya adalah Perguruan Lin-ji dan Perguruan Cao-dong yang berkembang untuk kurun waktu yang paling panjang.  

Perguruan Lin-ji berkembang pesat pada masa Dinasti Song, lalu pecah menjadi dua cabang perguruan.

Lima Perguruan dari konsep Zen itu memiliki perbedaan yang sedikit, tetapi oleh karena mereka berasal dari pintu perguruan yang berbeda, sehingga cara mereka memperkenalkan ajaran ini kepada praktisi adalah berbeda-beda, akibatnya muncullah beragam tata cara dan gaya perguruan tersendiri.  

Aliran Zen bertahan dan berkembang hingga hari ini, membawa pengaruh penting dalam perkembangan ilmu filsafat di Tiongkok. 

7. Aliran Avatamsaka

Aliran Avatamsaka berdiri dan berkembang di Tiongkok, dengan “Avatamasaka Sutra” menjadi sutra pegangan, sehingga disebut Aliran Avatamsaka. Pelopor berdirinya aliran ini adalah Master Xian-shou, 

8. Aliran Tantra

Aliran Tantra merupakan aliran yang berdiri dan berkembang di Tiongkok, juga disebut aliran rahasia. Tata cara dalam aliran ini agak rumit, contohnya seperti  persembahan, melafal mantra, Abhiseka dan sebagainya, memiliki ketentuan yang ketat, terlebih dulu harus diturunkan oleh Acariya. Sutra pegangan mereka adalah Hao-han, versi Sanskrit yang beredar tidak banyak, tetapi di Tiongkok yakni di Tibet dan Wuhan, versi terjemahannya banyak dilestarikan.       



天台宗
天台宗,中國佛教宗派。因創始人智顗常住浙江天台山而得名。其教義主要依據《妙法蓮華經》,故亦也稱法華宗。
以《妙法蓮華經》為宗旨,《大智度論》作指南,《大般涅槃經》為扶疏,《大般若經》為觀法。智顗的天台三大部,是該宗的根本典籍。
此宗的主要思想是實相和止觀,以實相闡明理論,用止觀指導實修。
該宗是中國佛教最早創立的一個宗派。它集合南北各家義學和禪觀之說,加以整理和發展而成一家之言,當時得到朝野的支援和信奉,對隋唐以後成立的各宗派多有影響。元明以後,該宗學者往往兼倡並淨土,形成"教在天台,行歸淨土"之風。該宗在漢族地區雖幾經興衰,但仍廷續至今不絕。 

三論宗
三論宗,中國佛教宗派。隋吉藏創立。因依龍樹的《中論》、《十二門論》和提婆的《百論》等三論立宗,故名。
此宗所依經典,自羅什、僧肇、僧朗相承以來,就以《大品》、 《法華經》、《華嚴經》為宗依。至法朗又加《涅槃經》。即有4部大經,所以隋唐諸三論師的傳記中每每有"四經三論"或"四論三經"之說。此外《維摩經》、《仁王經》、《金剛般若經》、《勝鬘經》、《金光明經》等,也都有較詳細的疏解。《智論》、《中論》、《百論》、《十二門論》是此宗的根本論典,除《智論》外,吉藏均有註疏。關於此宗的專著如《大乘玄論》、《法華玄論》、《淨名玄論》、《二諦章》、《三論玄義》等皆是此宗的要典。
諸法性空的中道實相論,為此宗的中心理論。 

法相宗
法相宗,中國佛教宗派。因剖析一切事物(法)的相對真實(相)和絕對真實(性)而得名。又因強調不許有心外獨立之境,亦稱唯識宗。由於創始者玄奘及其弟子窺基常住大慈恩寺,故又稱慈恩宗。
主要奉古印度大乘佛學瑜伽一系學說,其所依經典,即以《瑜伽師地論》為本,以《百法明門論》、《五蘊論》、《顯揚聖教論》、《攝大乘論》、《雜集論》、《辨中邊論》、《唯識二十論》、《唯識三十頌》、《大乘莊嚴經論》、《分別瑜伽論》等十論為支的所謂"一本十支"為主要典籍。《成唯識論》為其代表作。
此宗所傳唯識因明之學對後世影響很大。 

律宗
律宗,中國佛教宗派。因著重研習及傳持戒律而得名。實際創始人為唐代道宣。因依據五部律中的《四分律》建宗,也稱四分律宗。復因道宣住終南山,又有南山律宗或南山宗之稱。
以《十誦律》、《四分律》、《摩訶僧祗律》、《五分律》和《毗尼母論》、《摩得勒伽論》、《善見律毗婆沙》、《薩婆多論》、《明瞭論》,為基本經典,通稱四律五論。將釋迦一代教法判為化、制兩教。化教為佛教化眾生令生定慧的教法,即經論之所詮,如四部阿含,《發智論》和"六足論"等。制教為佛教誡眾生而對其行為加以制禦的教法,即律教之所詮,如《四分律》、《十誦律》等。化教又可分作性空教、相空教、唯識圓教三類。性空教攝一切小乘,相空教攝一切大乘般若,唯識圓教攝大乘《華嚴經》、《楞伽經》、《妙法蓮華經》、《大般涅槃經》。制教又可分為實法宗、假名宗、圓教宗三宗。實法宗即立一切諸法唯有假名的經量部等,以非色非心法為戒體。圓教宗即立一切諸法唯有識的唯識圓教等,以心法種子為戒體。律宗在三教三宗中屬唯識圓教宗。
律宗的教理分成戒法、戒體、戒行、戒相四科。戒法是佛所判定的戒律;戒行是戒律的實踐;戒相是戒的表現或規定,即五戒、十戒、二百五十戒等。該宗的主要學說是戒體論。 

淨土宗
淨土宗,中國佛教宗派。因專修往生阿彌陀佛淨土法門,故名。因其始祖慧遠曾在廬山建立蓮社提倡往生淨土,故又稱蓮宗。實際創立者為唐代善導。歷代祖師並無前後傳承法統,均為後人據其弘揚淨土的貢獻推戴而來。按近代印光所撰《蓮宗十二祖贊》,以慧遠、善導、承遠、法照、少康、延壽、省常、祩宏、智旭、行策、實賢、際醒為蓮宗十二祖。前九祖和《蓮宗九祖傳略》大致相同。後印光也被其門下推為第十三祖。
《無量壽經》、《觀無量壽經》、《阿彌陀經》和世親的《往生論》為該宗所依經典。稱三經一論。善導所著《觀無量壽經疏》、《往生禮贊》、《觀念法門》、《法事贊》、《般舟贊》等,為該宗主要代表作。
該宗教義簡單,主要宗旨是以修行者的念佛行業為內因,以彌陀的願力為外緣,內外相應,往生極樂淨土。
該宗由於修行方法簡便,人人都能做到,故自中唐以後廣泛流行。宋明以後與禪宗融合,其他如律宗、天臺宗、華嚴宗等,也都兼修念佛法門。同時又很快普及於一般社會,有所謂"家家彌陀佛"的說法,一直流傳至今。 

禪宗
禪宗,中國佛教宗派。主張修習禪定,故名。又因以參究的方法,徹見心性的本源為主旨,亦稱佛心宗。傳說創始人為菩提達摩,下傳慧可、僧璨、道信,至五祖弘忍下分為南宗惠能,北宗神秀,時稱"南能北秀"。
該宗所依經典,先是《楞伽經》,後為《金剛經》,《六祖壇經》是其代表作。
提倡心性本淨,佛性本有,見性成佛。主要依據是達摩的"二入"、"四行"學說。
慧能著名的弟子有南嶽懷讓、青原行思、荷澤神會、南陽慧忠、永嘉玄覺,形成禪宗的主流,其中以南嶽、青原兩家弘傳最盛。南嶽下數傳形成溈仰、臨濟兩宗;青原下數傳分為曹洞、雲門、法眼三宗;世稱"五家"。其中臨濟、曹洞兩宗流傳時間最長。臨濟宗在宋代開成黃龍、揚岐兩派。合稱"五家七宗"。
禪宗五派的思想,相差無幾,僅是門庭施設不同,接引學人方法有所區別,以致形成不同宗風。
禪宗在中國佛教各宗派中流傳時間最長,至今仍延綿不絕。它在中國哲學思想上也有著重要的影響。

華嚴宗
華嚴宗,中國佛教宗派。因以《華嚴經》為根本典籍,故名。又因實際創始人法藏號賢首,也稱賢首宗。以發揮"法界緣起"的思想為宗旨,又稱法界宗。
主要教理為法界緣起說。宇宙萬法、有為無為、色心緣起時,互相依持,相即相入,圓融無礙,如因陀羅網,重重無盡;並用四法界、六相、十玄等法門,來闡明無盡緣起的意義。 

密宗
密宗,中國佛教宗派。亦稱密教、秘密教、瑜伽密教、金剛乘、真言乘等。因該宗依理事觀行,修習三密瑜伽(相應)而獲得悉地(成就),故名。
該宗認為世界萬物、佛和眾生皆由地、水、火、風、空、識"六大"所造。前"五大"為"色法",屬胎藏界(有"理"、"因"、"本覺"三個方面的意義);"識"為"心法",屬金剛界(有"智"、"果"、"始覺"、"自證"四個方面的意義)。主張色心不二,金胎為一。兩者賅宇宙萬有,而又皆具眾生心中。佛與眾生體性相同。眾生依法修習"三密加持"就能使身、口、意"三業"清淨,與佛的身、口、意三密相應,即身成佛。此宗儀軌複雜,所有設壇、供養、誦咒、灌頂等,均有嚴格規定,需經阿闍梨(導師)秘密傳授。
密宗典籍浩瀚,梵本傳世不多,但中國西藏和漢地保存譯本頗多。 



Jumat, 20 November 2015

Sepuluh Kebajikan



Sepuluh kebajikan seperti yang tercantum di dalam Sutra Usia Tanpa Batas adalah :
1. Tidak membunuh
2. Tidak mencuri
3. Tidak melakukan perbuatan asusila
4. Tidak berbohong
5. Tidak mengucapkan kata-kata rayuan gombal, memikat, membujuk dan yang    menyesatkan.
6. Tidak mengucapkan kata kasar
7. Tidak mengadu domba, tidak menfitnah
8. Tidak tamak (alobha)
9. Tidak membenci (adosa)
10. Tidak bodoh (amoha) : memahami hukum karma


十善業就是:一不殺生,二不偷盜,三不婬欲,四不妄言,五不綺語,六不惡口,七不兩舌,八不貪,九不瞋,十不痴。