Jumat, 20 September 2019

Tiga Jenis Kesabaran


Tiga Jenis Kesabaran

Di dalam Sutra Usia Tanpa Batas Bab 8 tercantum kalimat “Mewujudkan kekuatan kesabaran”. Ini merupakan Ksanti Paramita (kesempurnaan kesabaran) dari Enam Paramita.

Zaman dulu ketika para Bhiksu penerjemah datang dari India ke Tiongkok, mereka menyadari orang Tiongkok sangat menjunjung harga diri, makanya tidak bisa bersabar pada hinaan, “Ksatria boleh dibunuh tapi jangan dihina”.

Maka itu Ksanti Paramita diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin menjadi bersabar pada hinaan. Jika dapat bersabar pada hinaan, maka apa lagi yang tidak sanggup diterimanya? Ini merupakan upaya kausalya dari para Bhiksu penerjemah sutra.

Master Fa Zhu berkata : Kesabaran itu ada tiga jenis yaitu :
1.    Bersabar pada diri sendiri
2.    Bersabar pada orang lain
3.    Bersabar pada Dharma

Yang pertama adalah bersabar pada diri sendiri, maksudnya adalah bersabar pada apa yang tidak disukai diri sendiri. Buddha Sakyamuni menampilkan pada kita, hanya memiliki tiga helai jubah dan satu patra, beristirahat di bawah sebatang pohon, esoknya pindah lagi, ini adalah bersabar pada hidup susah, Sang Buddha telah memperlihatkan pada kita.

Sang Buddha tetap bersabar menjalani hidup susah, namun berbahagia dalam mengamalkan Dharma, sehingga seluruh lapisan masyarakat hidup dengan aman sentosa dan harmonis, lihatlah betapa besarnya jasa kebajikan ini!

Jika kita ingin menimbun jasa kebajikan berkesinambungan, maka hal ini sungguh tak terbayangkan, apa alasannya? Insan yang dapat bersabar, takkan bersaing dengan orang lain, takkan mendambakan dunia ini, hatinya tenang dan stabil.

Hati yang tenang menumbuhkan kebijaksanaan, takkan muncul kekotoran batin, walaupun hidup dalam kondisi susah, namun takkan mengurangi kebahagiaannya, seperti yang dialami murid Konfusius yang bernama Yan Hui.

Di dalam masyarakat, tidak punya kedudukan disebut hina, tidak punya harta benda disebut miskin. Yan Hui tidak punya kedudukan juga tidak punya harta benda, namun Yan Hui menikmati kehidupan yang bahagia indah sempurna, dari mana datangnya?

Yakni bersabar pada hidup susah, bahagia dalam mengamalkan ajaran. Orang-orang di dunia ini tidak mengenalinya, namun Buddha dan Bodhisattva mengenalinya, insan suci dan bijak mengenalinya.

Masyarakat era sekarang mengatakannya sebagai takhayul, padahal sesungguhnya bukanlah takhayul, malaikat dan setan nyata adanya, malaikat dan setan menghormati Yan Hui.

Inilah jasa kebajikan dari bersabar pada hidup susah.

Jenis kesabaran yang kedua adalah bersabar pada orang lain, orang lain tidak sanggup menerima kehadiran diri kita, dengan bahasa era sekarang adalah orang lain menfitnah diriku, menghina diriku, mencelakaiku, semua ini termasuk di dalamnya, kita harus dapat bersabar.

Meskipun tindakannya sampai merusak reputasi kita, kita juga harus dapat bersabar. Seperti contoh berikut ini yang mungkin saja pernah kita alami, kita mengulurkan tangan memberi bantuan kepada khalayak ramai, akan bertemu dengan banyak rintangan.

Anda berbaik hati menyalurkan bantuan, tetapi malah dicurigai : “Kenapa anda mau membantuku? Apa niatmu sebenarnya? Pasti ada maksud terselubung!”

Anda pasti menjawab : “Saya tidak punya niat tersembunyi, saya juga tidak punya tujuan apapun”.

“Kalau begitu anda pasti adalah orang kurang waras bukan? Kenapa melakukan perbuatan konyol begini?”

Ini merupakan pengalaman yang sering kami temukan sepanjang hayatku.

Ada pula yang mengajukan pertanyaan yang sama, lalu kami menjawab : “Kami ingin menimbun sedikit berkah”.

“Berkah apa yang mau ditimbun?”

“Pahala masa kelahiran mendatang”.

“Apakah anda percaya ada masa kelahiran mendatang?”

Akhirnya kami menyerahkan padanya buku tentang Pendidikan Hukum Karma, juga menyampaikan padanya tentang adanya masa kelahiran mendatang, percaya atau tidak, terserah padanya. Kalau dia yakin yah baguslah, tidak percaya juga tidak masalah, mengapa demikian?

Begitu melewati indra pendengaran, selamanya tertanam menjadi benih di Alayavijnana (gudang kesadaran). Kelak di kemudian hari, ketika dia tercerahkan akan adanya masa kelahiran mendatang, dia akan sangat berterima kasih padamu, tempo dulu ada orang yang memberitahukan padaku tentang hal ini, tetapi waktu itu saya tidak percaya, sekarang saya baru tahu ternyata hal ini nyata adanya.

Maka itu kita mesti meneladani upaya kausalya Bodhisattva, melatih kesabaran.

Jenis kesabaran yang ketiga adalah bersabar pada Dharma. Jenis kesabaran yang satu ini mesti dimiliki, dalam belajar Buddha Dharma, belajar sutra dan sastra Buddha, atau mempelajari ajaran Klasik insan suci dan bijak (Dharma duniawi), anda harus mempunyai kesabaran.

Bagaimana caranya bersabar pada Dharma? Yakni ketika bertemu dengan kata atau kalimat yang tidak dipahami, janganlah memikirkan atau merisaukannya. Mengapa demikian?

Kalau anda terus menerus memikirkannya, maka muncullah penafsiran sendiri, bukan makna sesungguhnya yang disampaikan oleh insan suci dan bijak, juga bukan makna sesungguhnya yang disampaikan oleh Buddha dan Bodhisattva.

Oleh karena Buddha dan Bodhisattva tidak mempunyai makna tersendiri. Ajaran yang dibabarkan oleh para Buddha adalah mengalir keluar dari kebijaksanaan nan suci, makanya tidak ada makna tertentu.

Kita harus menjauhi hati khayalan, perbedaan dan kemelekatan, barulah anda dapat memahami makna yang terkandung di dalam ajaran sutra, makna ini adalah yang mengalir keluar dari jiwa sejati (Jiwa KeBuddhaan).

Makanya sutra tidak memiliki makna, juga tidak ada tingkatan yang lebih dangkal atau lebih mendalam, juga tidak ada cakupan lebih luas atau lebih sempit.

Setiap makhluk yang mendengar pembabaran Dharma akan membangkitkan perasaan sukacita, praktisi yang memiliki akar kebijaksanaan tajam, makna yang dia serap akan sangat mendalam, sedangkan praktisi yang memiliki akar kebijaksanaan yang sangat tipis, maka makna yang dia serap akan sangat dangkal, setiap orang yang mendengarnya juga ikut memetik manfaat.

Hal ini serupa dengan perumpamaan dari insan zaman dulu yang mengatakan, “Ibarat orang yang minum air, dingin atau hangat, hanya diri sendiri yang dapat mengetahuinya”, insan yang mendengarnya, di dalam hati memahaminya, di sinilah letak sisi yang menakjubkan, makanya disebut sebagai Dharma Menakjubkan.

Anda mendengar ceramah, berapa banyak manfaat yang bisa dipetik, semuanya kembali pada dirimu sendiri, tidak ada kaitannya dengan lingkungan luar, juga tidak ada kaitannya dengan guru, semuanya tergantung pada dirimu sendiri.

Guru menjelaskan pada kita, bagaimana kondisi batin guru, kita tidak mengetahuinya. Guru awam yang menjelaskan padamu, maknanya sangat dangkal adanya; tetapi guru yang telah mencapai pencerahan, menjelaskan padamu, maknanya akan sungguh mendalam. Lantas apakah kita bisa memetik manfaat darinya?

Tentu saja bisa memperoleh manfaatnya, pasti mendapat manfaatnya. Apabila tidak bisa memetik manfaat, maka sia-sia saja dia menjelaskannya panjang lebar! Mana ada aturan begini?

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 Februari 2011



 

「忍力成就。忍力者,忍辱之力。」就是六波羅蜜裡忍辱波羅蜜,這個名詞的翻譯是特別為中國人起的。早年這些翻經大師到中國來了,中國人把辱看得很重,殺頭可以忍,恥辱不能忍,把恥辱看得這麼嚴重。所以翻經的法師把忍波羅蜜,就下頭用忍辱,這講辱都能忍,還有什麼不能忍?取這個意思。這是翻經大師的智慧,他們的善巧方便。

「法住師云:忍有三種:一者安苦忍,謂於世違事能受故。」就是違背你的喜愛,換句話說,你討厭的、不喜歡的這些事情,你都能夠忍受。釋迦牟尼佛為我們示現的,三衣一缽,樹下一宿,這是安苦忍,佛為我們表演。人能夠安貧樂道,這個社會就安定和諧,你看這個功德多大!我們要積功累德,這點就很了不起,為什麼?能忍的人,於人無爭,於世無求,他心是安定的。安定心生智慧,他不生煩惱,所以處於貧賤,他仍然是快樂,像顏回一樣。在社會上沒地位這叫賤,沒有財富這叫貧,顏回這兩種都沒有,沒有財富、也沒有地位,可是顏回的生活幸福、快樂、美滿,從哪裡來的?安貧樂道。世間人不知道他、不認識他,佛菩薩認識他,聖賢人認識他。現在一般社會說迷信,其實並不迷信,真有鬼神,鬼神尊重他。這是安苦忍的功德。

「二、他不饒益忍」,他是別人,別人對自己不饒益,用現在的話來說,別人對我或是毀謗,或是侮辱,或是加害,這都屬於不饒益,能忍。這底下一句也說清楚,「謂他於己有違損能受故」。違背自己的意願,傷害自己的名利,能受!像我剛才舉的例子,這個我們在一生當中肯定遇到的,我們修行,幫助社會、幫助大眾做點好事,會遇到許許多多的障礙,在現在這個社會,你想像不到的障礙。你好心好意幫助他,他在那裡問我:「你為什麼幫助我?你有什麼企圖?你的目的何在?」你說:我沒有企圖,也沒有目的。「那你不是神經病嗎?你怎麼幹這個傻事?」這都是我們這麼多年來常常碰到的。我們也了解,遇到別人問我們,「我們想修一點福。」修什麼福?「來生福報。」你相信有來生嗎?「是,我相信有來生。」我們把因果教育送給他,告訴他有來生,信不信隨他,信很好,不信也好,為什麼?一歷耳根,永為道種。他到哪一天發現到真有來生,他很感激你,以前某人跟我說過,我不相信,現在知道是真的。這要學菩薩的善巧方便,能忍。


  「三、法思維忍,謂於法無分別故。」這要忍,這個不忍真不行,這就你修學佛法,學佛的經論,或者學世間人的經典,四書五經這一類的,你要不要去思考?想這一句話、這一段是什麼意思?這很平常的事情。聖賢佛菩薩叫我們要忍,忍什麼?別去想它。為什麼?你去想它,是你自己的意思,不是聖賢、佛菩薩的意思。為什麼?因為佛菩薩沒有意思。經典上的話是從佛菩薩清淨智慧流露出來的,所以它沒有意思。我們要離妄想分別執著心去接觸它,你就真正體會到它的意思,那個它的意思不是它,是什麼?是自性的意思。自性裡面本來具足智慧德相,佛菩薩是恆順眾生,隨心應量,自然流露出來的。所以它沒有意思,沒有淺深,也沒有廣狹,它是真的,它不是假的。眾生聽到個個都歡喜,眾生根利的他聽的意思很深,眾生根性很薄的他聽的意思很淺,聽的人個個都得利益。這個得利益就像古人的比喻,「如人飲水,冷暖自知」,聽的人他自己心裡明白,妙就妙在這裡,所以法叫妙法。你聽經聞法能得多少,全是你自己,與外面不相干,與老師也不相干,全在自己。老師為我們講解,老師的境界我們不知道,世間老師講,意思就很淺近;有修有證的老師去講,高深莫測。得不得利益?得利益,肯定得利益。如果要不得利益,他不就白講了!哪有這種道理的?

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第二八八集)  2011/2/18