Kamis, 28 Januari 2021

PETA SITUS DAUN BODHI

  • PETA SITUS DAUN BODHI
  • SITEMAP AJARAN SUKHAVATI
  • Artikel Dharma Bahagia Melafal Amituofo Cerita Buddhis Hati selapang angkasa biru Indahnya Bunga Teratai Mengenal Istilah Dharma Tersenyumlah pada dunia ini

    Makna dari Empat Bodhisattva Agung

     



     

    “Makna dari Empat Bodhisattva Agung”

     

    Empat Bodhisattva Agung adalah Bodhisattva Ksitigarbha, Bodhisattva Avalokitesvara, Bodhisattva Manjusri dan Bodhisattva Samantabhadra. Empat Bodhisattva Agung ini adalah empat pilar utama dalam Mahayana Tiongkok.

     

    Yang pertama adalah Bodhisattva Ksitigarbha, apa makna dari Bodhisattva Ksitigarbha? Bodhisattva Ksitigarbha dalam penulisan aksara Mandarin adalah 地藏菩薩(pinyin=di zang pu sa), Ksitigarbha ditulis sebagai 地藏(pinyin=di zang).

     

    (pinyin=di) adalah permukaan tanah atau permukaan alam, (pinyin=zang) adalah 寶藏(pinyin=bao zang) artinya harta terpendam atau harta karun.

     

    Permukaan tanah dapat menumbuhkan lima jenis biji-bijian dan tanaman pangan lainnya, di bawah tanah terkandung harta karun yang tak terhingga, tujuh jenis permata juga ditambang dari dalam tanah, maka itu disebut permukaan alam menyimpan banyak harta terpendam.

     

    Buddha Sakyamuni menggunakan perumpamaan ini sebagai dasar hati, harta terpendam yang tersimpan di dasar hati kita, adalah kebijaksanaan yang tak terhingga, kemampuan kebajikan yang tak terhingga, dan rupa bagus yang tak terhingga, tiga keistimewaan yang tak terhingga ini memunculkan kewibawaan alam para Buddha beserta seluruh isinya, yang tak terhingga dan tanpa batas yang tersebar di seluruh semesta alam, dengan dasar hati untuk menampilkan-nya, disebut sebagai 地藏 (pinyin=di zang) atau Ksitigarbha.

     

    Jadi bagaimana caranya untuk menambang harta karun tersebut? Dengan menggunakan kalimat “Berbakti pada Ayahbunda dan menghormati guru”. Maka itu “Ksitigarbha Sutra” adalah sutra bakti dalam Pintu Buddha.

     

    Hanya dengan berbakti pada Ayahbunda dan menghormati guru, barulah dapat menambang harta terpendam yang terkandung di dalam jiwa sejati. Inilah yang dikatakan oleh Master Yin Guang sebagai “Dengan membangkitkan satu bagian ketulusan dan rasa hormat memperoleh satu bagian manfaat; dengan membangkitkan sepuluh bagian ketulusan dan rasa hormat memperoleh sepuluh bagian manfaat”.

     

    Apabila anda tidak memiliki hati yang tulus dan rasa hormat, anda takkan berdaya menambang harta terpendam ini. Tanpa kebijaksanaan, anda takkan mampu mengenalinya, tanpa cara yang benar, anda juga tidak dapat menambang-nya, anda takkan memperoleh manfaatnya. Maka itu harus memiliki kebijaksanaan, cara menambangnya adalah berbakti dan menghormati, Bodhisattva Ksitigarbha mewakili bakti dan hormat.

     

    Dari bakti dan rasa hormat ditingkatkan lagi adalah Maitri Karuna tanpa batas dari Bodhisattva Avalokitesvara, menolong para makhluk dari penderitaan.

     

    Apa yang harus digunakan untuk menolong para makhluk dari penderitaan? Yakni menambang keluar harta karun yang sejak semula telah sempurna dalam jiwa sejati.

     

    Harta karun ini adalah ajaran sutra yang dibabarkan Buddha Sakyamuni selama 49 tahun di dunia ini, yang diperagakan oleh para Buddha Tathagata, ajaran yang dibabarkan oleh Sang Buddha merupakan harta karun, inilah yang digunakan untuk menolong para makhluk dari penderitaan.

     

    Andaikata hanya memiliki Maitri Karuna tanpa disertai kebijaksanaan, maka ini serupa dengan yang dikatakan oleh Guru Sesepuh dan praktisi senior sebagai “Welas asih yang diumbar sembarangan malah mencelakai para makhluk, kenyamanan yang terlampau malah membuat kemerosotan batin”.

     

    Welas asih dan kemudahan yang dianugerahkan oleh Bodhisattva Avalokitesvara, jika tanpa disertai kebijaksanaan, akan menimbulkan efek samping.

     

    Maka itu Bodhisattva yang berada di urutan ketiga adalah Bodhisattva Manjusri, melambangkan kebijaksanaan, sehingga bakti dan rasa hormat, serta Maitri Karuna senantiasa berada di jalur yang benar, takkan menimbulkan efek samping, kebijaksanaan Bodhisattva Manjusri.

     

    Bodhisattva Samantabhadra terunggul dalam pengamalan, menempatkan ketiga hal pokok di atas, yakni bakti dan hormat Bodhisattva Ksitigarbha, Maitri Karuna Bodhisattva Avalokitesvara, kebijaksanaan Bodhisattva Manjusri, diterapkan dalam kehidupan keseharian, dalam pekerjaan dan interaksi sosial, inilah Bodhisattva Samantabhadra.

     

    Bodhisattva Samantabhadra terunggul dalam pengamalan, andaikata tidak sanggup mengamalkan ketiga hal pokok tersebut, bukankah tiga ajaran tersebut jadi hampa? Ketika ketiga ajaran tersebut dijalankan, barulah jadi efektif.

     

    Inilah empat sosok Bodhisattva Agung dalam Mazhab Mahayana, merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Orang masa kini tidak mengetahuinya, ada praktisi yang hanya memuja Bodhisattva Avalokitesvara dan mengabaikan Bodhisattva lainnya, dia tidak memiliki kebijaksanaan.

     

    Empat Maha Bodhisattva ini melambangkan pengamalan dari jiwa sejati, sedangkan Buddha melambangkan jiwa sejati, jadi jiwa sejati dan pengamalan itu merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

     

    Kebenaran ini jika telah dipahami, barulah pelatihan dan pembelajaran Mahayana jadi sempurna, apa yang anda peroleh juga akan sempurna.

     

    Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 September 2011

     

     

    這四大菩薩在中國是中國大乘的四根柱子。第一個是地藏菩薩,地藏代表什麼?地是大地,藏是寶藏,大地能出生五穀雜糧,地底下含藏著無量的珍寶,七寶都從地上開採出來的,所以大地含藏寶藏。佛用這個來表心地,心地裡面含藏的寶藏,無量的智慧、無量的德能、無量的相好,這三種無量變現出遍法界虛空界無量無邊無盡的諸佛剎土依正莊嚴,用心地來顯示,叫地藏。那開發寶藏用什麼?地藏菩薩四個字,「孝親尊師」。所以《地藏經》是佛門的孝經。唯有孝跟敬,對父母的孝、對老師的敬,能開發自性的寶藏。這就是印光大師所說的,一分誠敬得一分利益,萬分誠敬得萬分利益。你要沒有誠敬心,你沒有辦法開採寶藏。沒有智慧你不認識它,沒有方法你不能開採,你得不到受用。所以要智慧,開採的方法是孝敬,地藏代表孝敬。

     

      從孝敬再提升就是觀世音菩薩無盡的慈悲,救苦救難。拿什麼來救苦救難?拿開採出來的,從自性裡頭開採出來的寶藏。這個寶藏就是釋迦牟尼佛四十九年所說的一切經教,諸佛如來他所表演的、他所說的這是寶藏,用這個來救苦救難。如果專有慈悲沒有智慧,祖師大德有一句話說,「慈悲多禍害,方便出下流」,觀世音菩薩慈悲方便,如果沒有智慧的話副作用出來了。所以第三位是文殊師利菩薩,代表智慧,讓孝敬、慈悲都行在正道上,不會產生副作用,文殊的智慧。普賢菩薩的大行,普賢菩薩把上面這三樣,地藏菩薩的孝敬、觀音菩薩的慈悲、文殊菩薩的智慧,落實在生活,落實在工作,落實在日常處事待人接物,這叫普賢。普賢菩薩實行,行的就是前面三個,如果這三個不能落實,不都全落空了?三個都落實,那就真管用了。這是大乘四大菩薩,四大菩薩是一體,不能分開。現在人不知道,專拜觀世音,其他都沒有了,所以他迷了,他沒有智慧,迷了。四大菩薩代表修德,佛代表性德,性修不二,性修一如。這個道理要講清楚,然後大乘修學才是圓修圓解圓證,你得到的是圓滿的。

     

    文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五九五集)  2011/9/15  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0595

     

     

     

    Minggu, 06 Desember 2020

    Tiga Periode Dharma

     

     

    Tiga Periode Dharma

     

    Periode berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni 12 ribu tahun, terdiri dari :

    Periode Dharma Sejati = 1000 tahun

    Periode Dharma Mirip = 1000 tahun

    Periode Akhir Dharma = 10 ribu tahun

     

    Di dalam “Uraian Karunikaraja Prajnaparamita Sutra” dikatakan dengan jelas, “Jika masih ada ajaran dan ada yang mengamalkan, ada yang mencapai tingkatan kesucian, maka periode ini disebut sebagai Periode Dharma Sejati”.

     

    Meskipun Sang Buddha tidak berada di dunia ini, namun masih ada praktisi yang melatih diri menuruti Buddha Dharma, mengamalkan sila, melatih samadhi, benar-benar dapat mencapai tingkatan kesucian tertinggi Arahat. (Empat tingkatan kesucian dalam Mazhab Theravada adalah Sotapanna, Sakadagami, Anagami, Arahat).

     

    Yang mencapai tingkatan Arahat jumlahnya tidak banyak, tetapi yang mencapai tingkatan kesucian Sotapanna, Sakadagami, Anagami, juga tidak sedikit jumlahnya, inilah yang disebut sebagai Periode Dharma Sejati, ada yang melatih diri dan ada yang mencapai pencerahan.

     

    Periode Dharma Mirip, “Ada ajaran dan ada yang mengamalkan, tetapi tidak ada yang mencapai tingkatan kesucian, disebut sebagai Periode Dharma Mirip”, masih mirip dengan Periode Dharma Sejati, ada yang menceramahkan Dharma, ada yang mempelajarinya, ada yang benar-benar mengamalkan sesuai dengan ajaran, tetapi tidak ada yang mencapai tingkatan kesucian, inilah yang disebut sebagai mirip, mirip tetapi tidak murni.

     

    Lebih lanjut lagi adalah “Cuma ada ajaran, tetapi tidak ada yang mengamalkan dan juga tidak ada yang mencapai pencerahan, disebut sebagai Periode Akhir Dharma”.

     

    Saat sekarang disebut Periode Akhir Dharma, ajaran masih ada, orang yang berceramah dan yang mengajar juga masih ada, tetapi tidak ada yang mengamalkan, juga tidak ada yang mencapai pencerahan.

     

    Apabila orang yang berceramah dan yang mengajar itu sudah tidak ada lagi, maka periode berikutnya adalah Periode Kemusnahan Dharma, tidak ada lagi, hal ini sungguh mengerikan.

     

    Kutipan Ceramah Master Chin Kung 31 Agustus 2011

     

    下面《仁王經疏》裡面講得很清楚,比前面講得清楚,「有教有行,有得果證,名為正法」。依照佛法修行,雖然佛不在世,真正持戒修定,確確實實能證阿羅漢果。證阿羅漢的不多,但是證初果、二果多,三果也不少,這是正法,有修有證。像法,「有教有行,而無果證,名為像法」,還相似,有講經、有學教的,有真正依教奉行的,但是沒有證果的,這叫相似,相似就不是純真。再往後去,「唯有其教,無行無證,名為末法」。現在是什麼?末法是還有教,講經教學有,但是沒有行、沒有證。如果講經教學都沒有,末法後頭就會滅法,法就滅了,就沒有了,這個很恐怖。

     

    文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五六八集)  2011/8/31  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0568